Laman

Sabtu, 19 November 2011

Pangeran antasari

Pangeran Antasari
(lahir: 1797,
Kalimantan Selatan –
wafat: Bayan Begak,
Murung Raya,
Kalimantan Tengah, 11 Oktober 1862) adalah
seorang Pahlawan
Nasional Indonesia.
Beliau meninggal
karena penyakit
cacar di pedalaman sungai Barito,
Kalimantan Tengah.
Kerangkanya
dipindahkan ke
Banjarmasin dan
dimakamkan kembali di Taman Makam Perang
Banjar (Komplek
Makam Pangeran
Antasari), Banjarmasin
Utara, Banjarmasin.
Perjuangan beliau dilanjutkan oleh
keturunannya Sultan
Muhammad Seman dan
cucunya Ratu Zaleha. Pada 14 Maret 1862
menyandang gelar
Panembahan
Amiruddin Khalifatul
Mukminin dihadapan
para kepala suku Dayak dan adipati
(gubernur) penguasa
wilayah Tanah Dusun
Atas, Kapuas dan
Kahayan yaitu Kiai
Adipati Jaya Raja. Semasa muda nama
beliau adalah Gusti Inu
Kartapati. Ayah
Pangeran Antsari
adalah Pangeran
Masohut (Mas’ud) bin Pangeran Amir bin
Sultan Muhammad
Aminullah dan ibunya
Gusti Hadijah binti
Sultan Sulaiman.
Pangeran Antasari mempunyai adik
perempuan yang
bernama Ratu
Antasari yang
menikah dengan
Sultan Muda Abdurrahman tetapi
meninggal lebih dulu
sebelum memberi
keturunan. Ia pernah meledakkan
kapal milik Belanda
yang bernama Kapal
Onrust dan juga
dengan pemimpin-
pemimpinnya yang bernama Letnan der
Velde dan Letnan
Bangert.(Wikipedia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar