Laman

Sabtu, 26 November 2011

Kerajaan sabamban

Landschap Sabamban/
Sebamban (EYD: Lansekap Sebamban) atauKerajaan Sebamban adalah suatu daerah pemerintahan swapraja yang dikepalai seorang bumiputera bagian dari Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda di bawah kekuasaan Asisten Residen GH
Dahmen yang berkedudukan di Samarinda. Pemerintah swapraja daerah tersebut
dikuasakan kepada seorang
kepala bumiputera yaitu Pangeran Syarif Ali, putera dari Syarif Abdurahman Alaydrus Yang Dipertuan Kerajaan Kubu. Sekarang wilayah swapraja ini
menjadi kecamatan Angsana, Sungai Loban dan sebagian Kuranji. Tahun 1849 pemerintah kolonial
Hindia Belanda mengeluarkan
Staatsblad van Nederlandisch
Indië tahun 1849, berdasarkan
Bêsluit van den Minister van
Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27
Agustus 1849, No. 8, daerah
Sebamban ini termasuk dalam
kawasan Tanah Bumbu dalam
wilayah zuid en ooster-afdeeling Daerah Sabamban ini termasuk
daerah-daerah pesisir yang
diserahkan oleh Sultan Adam
pada tahun 1826 kepada Hindia Belanda. Dalam tahun 1853 Landschap
Sebamban berpenduduk sekitar
250 jiwa, tidak termasuk para
penambang, kebanyakan orang
Banjar dan beberapa orang
Bugis. Daerah Sebamban ini menghasilkan intan, emas, batubara, beras, dan kayu. Dalam tahun 1898 Landschap
Sabamban atau menurut istilah
setempat Pulau Sabamban
merupakan salah satu daerah
landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178. Pada masa sekarang ini,
Sebamban menjadi salah satu
daerah penempatan transmigrasi di Kalimantan Selatan. Raja Sabamban Penguasa (bestuurd door,
banjar: lalawangan= pintu))
swapraja Sabamban bergelar
Pangeran (bukan Sultan), yaitu :
1. Pangeran Syarif Ali Al-Idrus
bin Syarif Abdurrahman Al- Idrus
2. Pangeran Syarif Hasan
3. Pangeran Syarif Qasim Al-Idrus bin Syarif Hasan Al-Idrus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar