Laman

Minggu, 20 November 2011

Negara daha

Negara Daha Berdiri 1478-1526
Didahului oleh Kerajaan Kuripan
Digantikan
oleh Kesultanan Banjar
Ibu kota dan Bandar
Perdagangan Nagara, Hulu Sungai Selatan
Bandar Muara Bahan, Barito
Kuala (Bandar Perdagangan) Bahasa Banjar Klasik
Agama Syiwa-Buddha Kaharingan
Islam (minoritas) Pemerintahan Monarki
-Raja pertama Maharaja sari kaburangan sejak ±1478
-raja terakhir Maharaja Tumenggung sampai tahun 1526.
Sejarah
-Didirikan 1478
-Zaman kejayaan 1478-1526
-Krisis suksesi 1526

Kerajaan Negara Daha adalah sebuah kerajaan Hindu (Syiwa- Buddha)yang pernah berdiri di Kalimantan Selatan sejaman dengan kerajaan Islam Giri Kedaton. Kerajaan Negara Dipa merupakan pendahulu Kesultanan
Banjar. Pusat pemerintahan/
ibukota kerajaan ini berada di
Muhara Hulak/kota Negara
(sekarang kecamatan Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan), sedangkan bandar perdagangan
dipindahkan dari pelabuhan lama
Muara Rampiau (sekarang desa Marampiau) ke pelabuhan baru pada Bandar Muara Bahan (sekarang kota Marabahan, Barito Kuala). Kerajaan Negara Daha
merupakan kelanjutan dari Kerajaan Negara Dipa yang saat itu berkedudukan di Kuripan/ Candi Agung, (sekarang kota Amuntai). Pemindahan ibukota dari Kuripan adalah untuk
menghindari bala bencana karena
kota itu dianggap sudah
kehilangan tuahnya. Pusat
pemerintahan dipindah ke arah
hilir sungai Negara (sungai Bahan) menyebabkan nama
kerajaan juga berubah sehingga
disebut dengan nama yang baru
sesuai letak ibukotanya yang
ketiga ketika dipindahkan yaitu
Kerajaan Negara Daha.
Raja Negara Daha
Raja-raja Negara Daha:
1. Raden Sakar Sungsang/Raden Sari Kaburungan/Ki Mas Lalana
bergelar Maharaja Sari Kaburungan atau Panji Agung Rama Nata putera dari Putri Kalungsu/Putri Kabu
Waringin, ratu terakhir Negara Dipa
2. Raden Sukarama bergelar
Maharaja Sukarama, kakek
dari Sultan Suriansyah (Sultan Banjar I)
3. Raden Paksa bergelar Pangeran Mangkubumi
4. Raden Panjang bergelar Pangeran Tumenggung Wilayah pengaruh kerajaan ini
meliputi propinsi Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah,
sebelah barat berbatasan
dengan Kerajaan Tanjungpura, sedangkan sebelah timur
berbatasan dengan Kerajaan Kutai Kartanegara. Islam datang ke daerah
Kalimantan Selatan dari Giri di masa Raden Sekar Sungsang
yang pernah merantau ke pulau
Jawa dan disana telah memiliki
anak bernama Raden Panji Sekar
yang menikahi putri dari Sunan Giri kemudian bergelar Sunan Serabut.Tetapi Islam baru menjadi agama negara pada
tahun 1526 di masa kekuasaan Sultan Suryanullah atau Sultan Suriansyah. Aksara Arab- Melayu telah digunakan sebelum
berdirinya Kesultanan Banjar. Karena kemelut di Kuripan/ Negara Daha, beberapa tumenggung melarikan diri ke negeri Paser di perbatasan
Kerajaan Kutai Kartanegara dan
kemudian mendirikan Kerajaan Sadurangas di daerah tersebut(wikipedia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar