Laman

Sabtu, 19 November 2011

Musik Panting


Musik Panting adalah musik tradisional dari suku Banjar di Kalimantan Selatan. Disebut musik Panting karena didominasi oleh
alat musik yang dinamakan
Panting, sejenis gambus yang memakai senar (panting) maka
disebut musik Panting.
SEJARAH
Pada awalnya musik Panting
berasal dari daerah Tapin, Kalimantan Selatan. Panting
merupakan alat musik yang
dipetik yang berbentuk seperti
gambus Arab tetapi ukurannya
lebih kecil. Pada waktu dulu musik
panting hanya dimainkan secara perorangan atau secara solo.
Karena semakin majunya
perkembangan zaman dan musik
Panting akan lebih menarik jika
dimainkan dengan beberapa alat
musik lainnya, maka musik panting sekarang ini dimainkan
dengan alat-alat musik seperti
babun, gong,dan biola dan
pemainnya juga terdiri dari
beberapa orang. Nama musik
panting berasal dari nama alat musik itu sendiri, karena pada
musik Panting yang terkenal alat
musiknya dan yang sangat
berperan adalah Panting,
sehingga musik tersebut dinamai
musik panting. Orang yang pertama kali memberi nama
sebagai musik Panting adalah A.
Sarbaini. Dan sampai sekarang ini
musik Panting terkenal sebagai
musik tradisional yang berasal
dari Kalimantan Selatan.
TOKOH-TOKOH
Pada umumnya orang yang
memainkan musik Panting adalah
masyarakat Banjar. Tokoh yang
paling terkenal sebagai pemain
Panting adalah A. Sarbaini. Dan
ada juga grup-grup musik Panting yang lain. Tetapi
sekarang ini seiring dengan
adanya perkembangan zaman
grup musik Panting menjadi
semakin sedikit bahkan jarang
ditemui.
ALAT-ALAT MUSIK
Alat-alat musik Panting terdiri
dari :
->Panting, alat musik yang
berbentuk seperti gabus Arab
tetapi lebih kecil dan memiliki
senar. Panting dimainkan
dengan cara dipetik.
->Babun, alat musik yang
terbuat dari kayu berbentuk
bulat, ditengahnya terdapat
lubang, dan di sisi kanan dan
kirinya dilapisi dengan kulit
yang berasal dari kulit kambing. Babun dimainkan
dengan cara dipukul.
->Gong, biasanya terbuat dari aluminium berbentuk bulat
dan ditengahnya terdapat
benjolan berbentuk bulat.
Gong dimainkan dengan cara
dipukul.
->Biola, sejenis alat gesek.
->Suling bambu, dimainkan dengan cara ditiup.
->Ketipak, bentuknya mirip
tarbang tetapi ukurannya
lebih kecil, dan kedua sisinya
dilapisi dengan kulit.
->Tamburin, alat musik pukul
yang terbuat dari logam tipis
dan biasanya masyarakat
Banjar menyebut tamburin
dengan nama guguncai.
CARA PENYAJIAN
Menurut cara penyajiannya
Panting termasuk jenis musik
ansambel campuran. Karena
terdiri dari berbagai jenis alat
musik. Dalam pertunjukan musik
Panting, biasanya jumlah pantingnya sebanyak 3 buah dan
ditambah alat-alat musik lainnya.
Musik panting disebut juga
dengan nama japin apabila
penyajiannnya diiringi dengan
tarian. Musik panting disajikan dengan lagu-lagu yang biasanya
bersyair pantun. Pantun
tersebut berisi nasihat ataupun
pantun petuah, dan pantun
jenaka. Lagu yang dinyanyikan
monotor, yang artinya musik tersebut dinyanyikan tanpa ada
reff. Pemain musik Panting
memainkan musik tersebut
dengan cara duduk, para pemain
laki-laki duduk dengan bersila,
sedangkan pemain perempuan duduk dengan bertelimpuh. Para
pemain musik Panting pada
umumnya mengenakan pakaian
Banjar. Yang laki-laki
mengenakan peci sebagai tutup
kepala sedangkan pemain perempuan menggunakan
kerudung.
FUNGSI
Musik Panting mempunyai fungsi
sebagai :
->Sebagai hiburan, karena
musiknya dan syair-syairnya
yang kadang-kadang jenaka
dan dapat menghibur orang
banyak. Oleh karena itu, musik
panting sering digunakan pada acara perkawinan.

->Sebagai sarana pendidikan,
karena di dalam musik Panting
syainya berisi tentang
nasihat-nasihat dan petuah.
->Sebagai musik yang memiliki
nilai-nilai agama, karena
musik-musiknya mengandung
unsur-unsur agama.
->Untuk mempererat tali
silaturahmi antar sesama
warga masyarakat.
->Sebagai kesenian musik
tradisional yang berasal dari
Kalimantan Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar